Jumat, 15 November 2013

Materi Seminar Nasional, Kerjasama UMK dengan penerbit Erlangga, Kudus, 12 Desember 2009


Perpustakaan sebagai salah satu lembaga / institusi merupakan salah satu wahana information resourch; knowledge resourch yang keberadaannya di harapkan mampu membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahwa semua kegiatan yang dilakukan selalu mengandung unsur / nilai pembelajaran, pengembangan iptek bud maupun penunjang penelitian. Sebagai based of learning keberadaannya senantiasa di harapkan untuk dapat memenuhi harapan pemustaka dalam memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Ketersediaan informasi semakin dituntut sejalan dengan keinginan masyarakat yang membutuhkannya. Kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat, akurat, tepat, mudah, murah dan spesifik inilah yang harus disikapi oleh para pustakawan maupun pengelola perpustakaan. Sikap yang harus ditunjukan adalah dengan menyediakan kebutuhan masyarakat sesuai dengan keinginannya.
Pada dasarnya masyarakat pengguna perpustakaan (pemustaka) ini akan datang bila ada rasa ketertarikan. Ketertarikan yang dimaksud bisa diartikan sebagai keterterikan terhadap tempat, lingkungan, koleksi, pelayanan, dsb. Rasa ketertarikan akan meningkat menjadi senang apabila kebutuhan dapat terpenuhi, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dan menimbulkan rasa senang serta kepuasan, maka pemustaka akan datang kembali.
Pada sisi lain ada kalanya pemustaka tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan sehingga menjadi kecewa, jengkel, tidak puas, dsb. Sayangnya bahwa ketidak puasan, kekecewaan yang timbul terkadang tidak disampaikan kepada petugas. Artinya bahwa tidak ada keluhan yang sampai pada pengelola perpustakaan. Namun demikian perlu diketahui bahwa dalam teori pemasaran dikatakan : seorang yang kecewa mewakili 25 orang lain /pelanggan yang kecewa; 1 (satu) orang kecewa akan bercerita utuk kepada 15 orang lain maka dapat dibayangkan berapa yang mendengar berita buruk akibat cerita seseorang yang kecewa. Lebih lanjut dikatakan bahwa harga 1 orang pelanggan baru setara dengan harga mempertahankan 5 orang pelanggan lama.
Berdasarkan fenomena tersebut maka perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi harus dapat mempertahankan reputasinya dengan melakukan promosi terhadap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk menarik minat kunjung pemustaka. Adapun menarik minat pengunjung ke perpustakaan merupakan bagian dari layanan perpustakaan yang harus diberikan kepada pemustaka.
Pelayanan Perpustakaan
Dalam Lembaga Administrasi Negara (1998)dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan umum adalah segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat, di daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan Moenir (2001: 26-27) menyatakan bahwa pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materiel melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya, sebagai proses yang berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.
Adapun yang dimaksud dengan layanan perpustakaandalam Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:71) ialah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna.agar dapat memperoleh: informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media, manfaat berbagi alat bantu penelusuran yang tersedia.
Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam bab V Pasal 14 layanan perpustakaan di sebutkan :
1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka.
2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.
3) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
4) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.
6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar perpustakaan.
7) Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring telematika.
Promosi Perpustakaan
Kedatangan pemustaka ke perpustakaan merupakan tolok ukur pemanfaatan dan keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat menunjukkan tampilan yang cantik, cerdas, menarik serta memberikan layanan yang ramah kepada pemustaka karena keberhasilan perpustakaan diukur dengan tingkat kedatangan pemustaka dan tingkat keterpakaian koleksinya. Persoalannya bagaimana pemustaka mengetahui ketersediaan koleksi dan aktivitas perpustakaan yang diharapkan dapat membantu dalam perolehan informasi. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”; sehingga perpustakaan perlu memperkenalkan diri dengan segala aktivitasnya kepada pemustaka melalui promotion of library.
Promosi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui koleksi, fasilitas, dan produk / layanan yang disediakan.
Menurut Jerome dan Andew tujuan dari promosi adalah untuk :
  1.  
    1. menarik perhatian, artinya berupaya agar produk yang ditawarkan dapat menimbulkan rasa ketertarikan pelanggan / seseorang.
    2. menciptakan kesan, artinya bagaimana agar pemakai memiliki kesan yang baik terhadap produk kita
    3. membangkitkan minat, dengan tampilan yang menarik dan menimbulkan kesan yang baik maka akan dapat meningkatkan minat seseorang untuk mengetahui lebih lanjut serta mempergunakan, memanfaatkan produk yang telah ditawarkan
    4. memperoleh tanggapan, dengan promosi yang dilakukan diharapkan muncul tanggapan dalam hal ini tentunya tanggapan yang positif.
Stanley menjelaskan bahwa tujuan promosi adalah untuk :
1. mempengaruhi pengetahuan
2. mempengaruhi sikap & perilaku
3. membujuk untuk menerima konsep
4. pelayanan
5. meperkenalkan ide / barang yang dipromosikan
Pada dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam dunia perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung perpustakaan; meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya pemanfaatan koleksi maupun sumber daya yang ada di perpustakaan. Dan pada akhirnya penyelenggaraan perpustakaan yang cantik, cerdas dan layanan yang ramah dapat menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat.
Unsur – unsur Promosi
Agar promosi perpustakaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak, elektronik, web)
  2. Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan.
  3. Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi
  4. Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi
  5. Media /Chanel adlah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampai promosi
  6. Sarana / Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.
Bentuk-Bentuk Promosi
1. Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas cetakan/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum ttg perpustakaan; informasi ttg koleksi, daftar bacaan yang menarik, petunjuk ttg subyek2 ttt; informasi ttg jenis perpustakaan
2. Poster merupakans salah satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang yang lewat diseputar pemasangan poster.
3. News Letter merupakan salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau artikel-artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat : editorial, informasi singkat & rinci ttg layanan, kegiatan, koelksi terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan beri juga ilustrasi/gambar yg menarik atau kuis2.
4. Pembatas Buku = bookmark merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
5. Terbitan Khusus Perpustakaan merupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan (isi nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan)
6. Pameran Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu untuk menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
7. Ceramah merupakan kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum tertentu sedangkan yang lain (audience) mendengarkan. Isi pembicaraan berkisar tentang kondisi dan layanan perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the library. Ceramah bisa dilakukan sebagai salah satu sarana user education
8. Seminar merupakan kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih lama serta lebih luas cakupannya.
9. Berbagai Kegiatan di Perpustakaan seperti perlombaan (mewarnai, bercerita/dongeng, penelusuran informasi), wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film, dll.
Bahan – bahan Promosi
1. Koleksi Bahan Pustaka (buku, majalah, jurnal, CD)
2. Layanan (jenis – jenis layanan yang diberikan)
3. Fasilitas (internet; foto copy)
Strategi Promosi
1. Membangun komunikasi dengan pemustaka, merupakan pemanfaatan ilmu komunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan, fasilitas dan bahan pustaka yang ada. Beberapa sikap dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dengan kemampuan memiliki wawasan yang luas, tingginya integritas dan kemampuan dalam berkomunikasi.
2. Membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Pada dasarnya tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan layanan berupa pemenuhan semua kebutuhan pemustaka, oleh karena itu perlu dibangun kerjasama terutama dalam layanan promosi. Kerjasama dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari atau secara insidentil. Kerjasama dapat dilakukan dengan : instansi terkait (pendidikan, perpustakaan nasional/provinsi/kabupaten/kota, pemerintah, penerbit, toko buku) atau dengan lembaga / orang yang berkompeten dengan perpustakaan (LSM, tokoh masyarakat).
3. Membuat program promosi yang meliputi : penetapan sasaran/prioritas; menentukan prosedur /tindakan serta menyusun rencana kerja. Adapun dalam pembuatan program promosi ini perlu menetapkan pendekatan yang dipakai yaitu : melalui iklan, melalui kontak pribadi atau melalui penciptaan “suasana” (atmosphere), melalui publikasi atau pemberian reward.
Kendala yang dihadapi
Dalam proses promosi layanan perpustakaan dihadapkan pada beberapa kendala yang dihadapi yaitu kendala dari dalam (perpustakaan, pustakawan) maupun dari luar (institusi, lemahnya manajemen organisasi, pemustaka, image masyarakat). Oleh karena itulah maka strategi yang matang, terarah, cantik, cerdas, bermutu serta terus menerus harus dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan, sehingga fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat penggunanya. Oleh karena itu peribahasa “tak kenal maka tak sayang” dirubah dengan “semakin dikenal, semakin disayang dan semakin maju.“ Semoga ***
Daftar Bacaan
  1. Kee, Bob, 1989, Planning Library Service, London: Clive Bingley
  2. Kotler, Philip dan Amstrong 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid. Jakarta: Erlangga.
  3. Martoatmojo, Karmidi, 1993, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka .
  4. Mustafa,Badollahi. 2007. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : UT.
  5. Perpustakaan Nasional RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
  6. Prawoto, Eddy, 2008, Pelayanan Perpustakaan, PSKP XIV, Unika Soegijapranata : Semarang.
  7. Sulistyo-Basuki,1993, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar